Monday 16 October 2017

ORGANIZATIONAL CAREER SYSTEM


An organization is a combination of brains, bodies and behaviors. Organization has an image of an identity, which may guide and activate individuals’ interpretation of certain issue and generate motivations.  

To survive and thrive, organization need to recruit right people and retain them
Organization career management is the comprehensive system that organization apply to manage people’s careers

Strategic HRM, Strategic Career System
The HR strategy should be developed alongside the general strategy of organization, to acquire a cultural fit within the organization and with the outside environment.
Such strategic alignment should lead to high organizational effectiveness and performance (Holbeche, 1999)

Meshoulam and Baird (1987), provide five-scale level of strategy development: initiation, functional growth, controlled growth, functional integration, and strategic integration. Efficiency can be achieved when the level of HR strategy and organizational strategy match.

Flexibility and Competitive Advantage
Flexibility means the ability to meet a variety of needs in a dynamic environment (both internal and external environment).
Resources flexibility the extent to which a resource can be applied to a wide range of alternative uses

Coordination flexibility the extent to which the organization can rethink and redeploy resources.

Strategic HRM Indicators of Resources and Coordination Flexibility


Flexibility as a Strategic Response
Organization embrace flexibility as a strategic option to gain competitiveness.
Functional flexibility means the ability of the organization to utilize people’s competencies in more than one role.

Numerical flexibility is manifested via different level of anticipated commitment and formal legal contractual ties.

Time and space flexibility are all about where and when jobs are done. This type of flexibility help both individual and organization.

Mind flexibility is the most important for the management of people and for career management as mind flexibility will enable and develop future types of flexibility in management. 
  
The Blurring of Boundaries
Ashkenas et al (1995) wrote about the diminishing traditional boundaries within organization and mentioned the following four aspects to demonstrate the breaking of the of organizational structure:
Vertical - referred to the breaking down of rigid hierarchies.
Diminishing horizontal boundaries - merging the different department and units within an organization
External - distinction between the organization as such and the environment, is now not as clear cut as it was.
The last aspects is geography, many organizations now do not have a specific location.

Outsourcing
Obtaining (goods or a service) by contract from an outside supplier.
Activities such as developing a performance appraisal system, analysis of the outcome of the process, cultural training and recruitment and selection can be done by external agencies.
However some decision can only taken by the organization itself.
Tasks cannot be outsourced – mentoring (a positive facet), discipline (a negative one), industrial relation, career planning and income decision.

Alternative Work Arrangements
Telecommuting (also called as home working or teleworking) is the most effective and successful methods of alternative work arrangements.

Telecommuting was expected to be the next workplace revolution in the 1980’s, but more balanced views indicate that the growth of telecommuting is not match expectations.
Baruch and Nicholson (1997) identified four aspects for effective telecommuting.
Figure beside depicts four aspects, and indicate perhaps why telecommuting has not yet grown as much as many futurist forecasted (due to the overlap needed between the aspects).

Organizational Developments and Career Systems
The core of this model is the requirement to match individual and organizational needs/wants and provisions.

Added to this are the concepts of procedural and distributive justice, as well as the development of relationships (or psychological contract to use another term) as an end output.

Procedural justice may be defined as the degree to which the rules and procedures specified by policies are properly followed whenever they are applied
In the organizational career context procedural justice concerns the means (rather than ends) of social justice decisions, i.e. the basis on which career decision are made.
Employees will be willing to accept organizational policies and practices if these are based on fair procedures.


They value not just being treated with dignity and respect, but also being provided with adequate information about these procedures.

Friday 13 October 2017

BUDAYA ITU APA?


Budaya adalah satu “human creation” (satu ciptaan manusia). Ia mencakup “satu cara hidup bagi satu-satu masyarakat/kelompok yang mengandungi kod/peraturan tingkah laku, adat sopan, pakaian, bahasa. Upacara amal (ritual), norma dan sistem kepercayaan. 

Edward Taylor: “Culture is a complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of a society”.

Dalam bahasa mudah : “budaya adalah apa sahaja yang dipelajari secara sosial dan dikongsi bersama oleh ahli masyarakat.” • Ianya termasuk yang bersifat kebendaan dan bukan kebendaan.

MENGAPA KAJIAN BUDAYA PENTING? Ahli antropologi mengkaji manusia secara menyeluruh (holistik), dan hanya pada ciri fizikal, tetapi juga aspek budaya. Hal ini kerana: – 
  • Memperjelaskan human diversity, selain daripada beza fizikal, perlu dilihat kelainan dari segi budaya
  • Kelainan dapat jelaskan akan perubahan yang manusia alami, khususnya dalam selesaikan masalah hidup.
  • Manusia mengadaptasi diri dgn persekitaran yg pelbagai.
  • Dapat jelaskan bagaimana manusia boleh survive (tambah ahli baru, membiak dan membesar). 
  • Adapatasi bukan melalui proses biologi. Proses biologi lebih banyak bergantung kepada alam sekitar; yang tidak dapat sesuaikan diri akan pupus.
  • Jadi BUDAYA adalah penting sebab ia merupakan proses/cara penyesuaian diri untuk terus hidup.
  • Budaya penting kerana ia merupakan satu sistem adaptif.
  • Budaya merupakan satu praktikal & pragmatis/berguna 
BUDAYA DARI PERSPEKTIF SOSIOLOGI
• Tidak ada masyarakat yang tidak berbudaya. 
• Masyarakat tidak berbudaya seolah masyarakat tidak bertamadun! Semua masyarakat adalah berbudaya.
• Juga dari perspektif sosiologi: tidak ada masyarakat yang sepatutnya dianggap berbudaya rendah/berbudaya tinggi (moden atau primitif) Eg. Tarian orang Asli dianggap tidak berbudaya. 
• Primitif merupakan satu konsep yang memandang rendah orang lain (degrading). 
• Perbezaan cara hidup tidak menyebabkan ada kebebasan kita mengatakan budaya yang satu lebih baik/lebih buruk daripada yang lain. 
• Relativisme budaya: dari perspektif sosiologi, sesebuah budaya mesti dikaji/diinterpretaskan ikut kacamata budaya itu sendiri. Contoh: bercium/pegang tangan • Perspektif sosiologi: memastikan kajian tentang budaya tidak melibatkan nilai, tapi menekankan objektiviti.
• Perspektif menekankan cultural relativism (relative to one culture) bukan culture ethnocentrism. 

RELATIVISME BUDAYA 
• Untuk memahami budaya orang lain, ianya perlu menggunakan kaca mata mereka dan bukan kaca mata kita.
• Budaya adalah relatif, berkaitan dengan situasi.
• Mengandung sebelum berkahwin sesuatu yang buruk dalam masyarakat kita, tetapi dalam masyarakat Bontocs di Fillipina, perempuan lebih layak berkahwin apabila kesuburannya telah disahkan (masyarakat tersebut punyai adat bahawa setiap anak diterima oleh masyarakat – tiada konsep anak luar nikah).
• Dengan demikian, relativisme budaya ialah fungsi dan makna sesuatu trait adalah relatif kepada setting/persekitaran budaya berkenaan. 
• Sesuatu trait budaya itu tidaklah baik dan tidak juga buruk pada ciri-cirinya itu.
• Baik atau buruk hanya dengan merujuk kepada budaya di mana ianya berfungsi. 
• Konsep ini tidak bermakna semua adat resam punyai sama nilai; tidak juga bermakna tiada budaya yang berbahaya. Ada budaya yang berfungsi tetapi berbahaya (mengorban manusia untuk pemujaan).
• Bukan bermaksud dengan adanya RB manusia bebas untuk lakukan/cipta budayanya.
• Sebaliknya RB ialah dalam setting tertentu, trait-trait tertentu adalah baik/betul kerana trait bersesuaian dengan setting tersebut.

ETNOSENTRISME BUDAYA
• Orang Eksimo mengelar diri mereka sebagai “Inuit” – the real people (seolaholah orang lain tidak real). 
• Graham Sumner manamakan sikap ini sebagai etnosentrisme.
• Etnosentrisme: menyatakan superioriti kelompoknya, menjadikan budaya sendiri sebagai rujukan apabila menilai budaya orang lain – yang akhirnya merendahrendahkan budaya orang lain dan mengagungkan budaya/kelompok sendiri.
• Etnosentrisme – reaksi manusia yang bersifat sejagat, terdapat pada semua masyarakat/kelompok.

• Etnosentrisme adalah berfungsi dan berdyfungsi; menyatukan kelompok, mengutuhkan budaya, mempastikan taat setia ahli pada budaya; negatifnya, boleh memecahbelahkan antara masyrakat (sukar untuk wujudkan perpaduan).

XENOSENTRISME
• Xeno – bermaksud “asing”; xenosentrisme bermaksud kepercayan bahawa budaya sendiri adalah inferior dan budaya asing adalah superior. 
• Suka barang, fesyen etc import; gaya hidup belia (rambut perang, tindik etc) 
• Sebab: telah lama tinggal di negara asing; pengaruh media massa. 
• Ini satu cerminan di mana anggota masyarakat menolak elemen budayanya sendiri. 
• Namun ia dapat dibezakan dengan kesejagatan budaya (universal culture).

CIRI-CIRI BUDAYA
• Budaya adalah dipelajari – melalui proses sosialisasi
• Budaya adalah satu mekanisme kawalan sosial – Cara bertindak dan bertingkah laku telah disediakan oleh budaya; di samping itu budaya memastikan cara tersebut diikuti (dengan adanya isbat-isbat untuk tujuan kawalan sosial).
• Budaya manusia adalah berbeza antara satu dengan lain – Memang ada tret budaya yang sama antara masyarakat (kesejagatan budaya) tetapi ianya terbatas. Contoh: berjabat tangan, senyum tanda suka. Banyak yang berbeza: bahasa; upacara agama, kematian etc. • Budaya adalah etnosentrik 
• Wujud nilai atau kepercayaan dalam budaya, sebab orang tidak mahu lihat unsur-unsur budaya luar dalam konteks (dengan kacamata) budaya luar (cultural relativisme) 
• Budaya beri identiti kepada kelompok – Budaya bukan sahaja diwarisi/diwariskan melalui sosialisasi tetapi memberi rasa kekitaan (wee-feeling) di kalangan anggotanya. Budaya menyatupadukan (tingkatkan solidariti) kelompok. 
• Budaya bersepadu unsur-unsur di dalamnya – Pelbagai aspek kehidupan saling sandar menyandar; beri makna dalam kesatuan cara hidup. 
• Budaya adalah adaptif – Budaya adalah praktikal/berguna/berfungsi kerana sentiasa disesuaikan dengan keadaan dan tuntutan alam sekitar, Budaya yang tidak dapat disesuaikan dengan alam sekitar boleh jadi pupus (budaya yang tidak adaptif) 
• Budaya bertimbun tambah (kumulatif) – Ilmu, idea, benda bertambah dari masa kesemasa/generasi ke generasi. Contoh: nilai keluarga besar merosot; tapi ada nilai baru mahu keluarga kecil dan bebas dari rumah datuk-nenek dan untuk kepentingan ekonomi 

KOMPONEN-KOMPONEN BUDAYA
• Ertinya apa yang terkandung dalam budaya.
• Dua komponen utama – Non-material (mentifak) 
• Simbol 
• Bahasa 
• Nilai 
• Norma 
• Isbat – Material (artifak) SIMBOL
• Sesuatu yang melambangkan/mewakili dengan bererti sesuatu yang lain. 
• (Contoh: perkataan spt. Budak (gambarkan orang yang beringus, tidak tua, masih hijau etc).
• Contoh: gengam tangan, meludah depan orang, merpati putih, palang empat, cet!! Kenyet mata.
• Ingat: interaksi simbolik? NILAI
• Nilai adalah idea (atau prinsip-prinsip umum) yang dikongsi bersama oleh orang dalam satu-satu masyarakat mengenai apa yang baik dan buruk, salah dan betul serta diperlukan atau sebaliknya. 
• Nilai jadi asas/tapak/pemandu tingkah laku 
• Nilai beri justifikasi kepada tindakan kita. 
• Contoh: kenapa bongkok macam orang bodoh jalan depan orang tua? Justifikasi: nilai kita kata “hormat orang tua”. 
• Orang Jepun tunduk 
• Nilai masyarakat diturunkan turun temurun melalui proses sosialisasi 
• Sebab itu nilai membentuk personaliti ahli masyarakat.

 NORMA
• Jangkaan tentang bagaimana seseorang patut bertingkah laku, fikir, atau rasa dalam situasi-situasi tertentu.
• Sebab itu, norma sama dengan tingkah laku lazim, dianggap patut – Norma preskriptif – yang disuruh – Norma proskriptif (taboos) – yang dilarang
• Norma darjahnya boleh jadi sangat formal dan tidak formal untuk dipatuhi/ditaati/diakuri oleh kelompok
• Perlu fahami darjah-darjah norma itu adalah relatif
• Di celah-celah boleh wujud norma-norma lain seperti: adat, istiadat dsb. (ikut masyarakat)
• Satu-satu jenis norma tidak semestinya sama darjahnya bagi semua masyarakat.
• Contoh: kahwin lebih daripada satu, langgar adat Melayu (luar biasa). Tetapi di USA ianya langgar undang-undang.
• Dalam masyarakat yang sama pun darjah norma boleh berubah • Norma “jangan perempuan cari lelaki” (langgar adat).

NORMA.  Norma boleh dibahagikan kepada: – Undang-undang
• Norma paling formal darjahnya
• Lazimnya bertulis 
• Melanggar, berat hukumannya dan jelas hukuman (contoh gantung sampai mati) – Mores • Norma hampir setaraf dengan undang-undang (tapi tidak bertulis)
• Langgar juga hukumannya berat (eg dipulau)
• Contoh: meming baru kahwin; ziarah jiran mati; – Folkways (resam) • Kebiasaan tingkah laku bagi tunjuk tatatertib, sopan santun. 
• Langgar tidak rosakkan masyarakat/ tidak ada hukuman berat
• Contoh: ketuk pintu, ucap selamat, angkat topi, pakai songkok semasa di masjid etc. ISBAT (SANCTIONS) 

• Merupakan kaedah mempastikan anggota masyarakat akur/taat kepada norma-norma sosial. 

• Isbat boleh jadi: – Positif: beri ganjaran sebab lakukan norma preskriptif (pujian, hadiah, naik pangkat etc) – Negatif: hukuman sebab langgar norma proskriptif (seperti jangan curi duit orang) (denda, penjara, rotan, dipulau, dan digantung). 

• Isbat dalam masyarakat lazimnya dalam bentuk tidak formal, tapi isbat yang lebih formal terpaksa digunakan bila: – Masyarakat lebih kompleks – Isbat tidak formal tidak berkesan – Cth – Buang kerja ISBAT (SANCTIONS)

• Merupakan kaedah mempastikan anggota masyarakat akur/taat kepada norma-norma sosial. 

• Isbat boleh jadi: – Positif: beri ganjaran sebab lakukan norma preskriptif (pujian, hadiah, naik pangkat etc) – Negatif: hukuman sebab langgar norma proskriptif (seperti jangan curi duit orang) (denda, penjara, rotan, dipulau, dan digantung). 

• Isbat dalam masyarakat lazimnya dalam bentuk tidak formal, tapi isbat yang lebih formal terpaksa digunakan bila: – Masyarakat lebih kompleks – Isbat tidak formal tidak berkesan – Cth – Buang kerja ISBAT (SANCTIONS)

• Merupakan kaedah mempastikan anggota masyarakat akur/taat kepada norma-norma sosial.

• Isbat boleh jadi: – Positif: beri ganjaran sebab lakukan norma preskriptif (pujian, hadiah, naik pangkat etc) – Negatif: hukuman sebab langgar norma proskriptif (seperti jangan curi duit orang) (denda, penjara, rotan, dipulau, dan digantung). 

• Isbat dalam masyarakat lazimnya dalam bentuk tidak formal, tapi isbat yang lebih formal terpaksa digunakan bila: – Masyarakat lebih kompleks – Isbat tidak formal tidak berkesan – Cth – Buang kerja

RUMUSAN
  • Budaya adalah hasil ciptaan manusia untuk tujuan memenuhi keperluan manusia.
  • Dengan budaya manusia dapat mengeksploit dan mengadaptasikan diri dengan persekitaran
  • Unsur-unsur budaya yang dihasilkan oleh manusia adalah berbentuk artifak dan mentifak 
  • Umumnya manusia adalah mengagung-agungkan budaya mereka sendiri.
  • Walaupun budaya adalah berfungsi namun terdapat sesetengah budaya yang menghalang manusia dan menyusahkan kehidupan manusia.

Wednesday 13 September 2017

MENGAPA KANAK-KANAK BEKERJA?


·         


  1.  Kemiskinan menyebabkan kanak-kanak terpaksa bekerja untuk membantu keluarga.
  2. Kegagalan sekolah menyediakan persekitaran yang kondusif untuk menyedarkan ibubapa dan kanak-kanak kepentingan pendidikan.
  3. Faktor Keluarga: Kehilangan ibu bapa,Ibu bapa kurang upaya,Ibu bapa lanjut usia,Ibu bapa penagih arak atau dadah,Perpecahan keluarga, & Penderaan dalam keluarga kanak-kanak lari daripada rumah
Bagi mengatasi masalah kanak-kanak bekerja, peraturan pekerjaan dan promosi pendidikan oleh kerajaan boleh menurunkan kadar buruh kanak-kanak dan bukan membasminya