Kita menggenggam erat kesakitan, memori pahit, kesedihan terlalu lama sehinggakan ianya menjadi gumpalan benda tajam yang menyakitkan.
Menggenggam sesuatu benda yang tajam akan menyebabkan tangan kita luka. Bermula dari satu hirisan luka kecil, jika masih terus menggenggam lukanya bakal menjadi lebih dalam.
Kita menggenggam erat takdir yang bukan atas kuasa kita menahannya.
Selama mana kita menggenggam, hati akan terus sakit.
Luka tidak akan sembuh bahkan lukanya tidak menampakkan tanda untuk baik.
Kita menggenggam takdir yang bukan kita cipta.
Menahan dari melepaskan membuatkan kita terperuk dalam kantung kesedihan jauh lebih lama.
Lepaskanlah!
Inilah masanya, lepaskanlah!
Lepaskan semuanya kepada Allah.
Apabila kita melepaskan, kita memberi ruang kepada tangan untuk mendapatkan harapan dan peluang baru. Luka bakal sembuh kembali sekalipun ada parut yang kelihatan.
Apabila kita membuka genggaman, kita bersedia menerima lagi nikmat dari Tuhan dalam bentuk yang lain.
Kebahagiaan yang baru.
Keindahan yang baru.
Belajar melepaskan.
Kita bakal terluka lagi, tetapi kita tahu kesedihan itu bakal berlalu pergi.
Kita takkan boleh lari dari kesedihan, hendak bersedih silakan! Tetapi, mempersoalkan takdir Tuhan bukan lagi menjadi urusan.
Melepaskan kesedihan ini dan terus kuat keranaNya!
"Sekiranya kamu ditimpa sesuatu musibah, janganlah kamu mengatakan 'kalau aku melakukan itu dan ini'. Akan tetapi katakanlah, 'takdir (ketentuan Allah) dan apa yang dikehendakiNya pasti akan terjadi".
(Riwayat Sahih Muslim: 2664)
No comments:
Post a Comment