Ketahuilah dengan yakin bahawa tujuan penciptaan yang paling utama dan buah fitrah yang paling agung adalah “Iman kepada Allah”.
Ketahuilah bahawa tingkatan kemanusian yang paling tinggi dan darjat basyariyah yang paling baik adalah “Mengenal Allah” (makrifatullah) yang terkandung dalam keimanan di atas.
Ketahuilah pula bahawa kebahagiaan dan nikmat terindah bagi jin dan manusia adalah “Cinta kepada Allah” yang lahir dari makrifat tadi.
Serta ketahuilah bahawa kegembiraan jiwa yang paling bening dan suka cita kalbu yang paling murni adalah “Kenikmatan Spiritual” yang tepercik dari cinta tadi.
Ya, seluruh jenis kebahagiaan sejati, kegembiraan murni, dan kenikmatan tiada tara hanya terdapat dalam ‘makrifatullah’ dan ‘cinta kepada Allah’. Tidak ada kebahagiaan, kegembiraan, dan kenikmatan yang sebenarnya tanpa makrifatullah.
Setiap orang yang benar-benar mengenal Allah lalu mengisi qalbunya dengan cahaya cinta pada-Nya, pasti ia layak mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah berakhir, kenikmatan yang tak pernah habis, serta cahaya dan rahsia yang tak pernah pudar.
Ia akan meraihnya secara nyata, atau dalam bentuk potensi. Sementara, orang yang tidak mengenal Penciptanya dengan benar dan tidak memiliki perasaan cinta yang layak, akan sengsara secara materiil dan moril. Ia juga senantiasa mengalami penderitaan dan kesulitan yang tidak terhingga.
Ya, orang malang tersebut yang menderita akibat tidak menemukan Tuhan dan pelindungnya serta gelisah lantaran hidupnya yang hina dan tidak bermakna, sementara ia dalam kondisi lemah di tengah-tengah manusia yang tidak bahagia, apa yang boleh membantunya dalam menghadapi kondisi yang ia hadapi, meskipun ia penguasa seluruh dunia?
Betapa malangnya orang tersebut yang terombang-ambing dalam kehidupan yang fana dan berada di antara kumpulan manusia liar jika tidak menemukan Tuhan yang Mahabenar, serta tidak mengenal Pemilik dan Rabb-nya dengan benar.
Namun kalau ia menemukan Tuhannya dan mengenal pemiliknya, tentu ia menuju kepada dekapan rahmat-Nya yang luas dan bersandar pada keagungan qudrat-Nya yang mutlak, maka dunia yang buas ini akan berubah baginya menjadi taman yang menyenangkan dan pasar bisnis yang menguntungkan.
Said Nursi, Iman Kunci Kesempurnaan.
No comments:
Post a Comment